Beranda | Artikel
Rifqan Ahlassunnah Bi Ahlissunnah
Sabtu, 6 Juli 2024

DAFTAR ISI

  1. Pendahuluan (Lemah Lembut Sesama Ahlis Sunnah)
  2. Nikmat Mampu Berbicara Dan Menjelaskan
  3. Menjaga Lisan Agar Selalu Berbicara Baik
  4. Hukum Berburuk Sangka Dan Mencari-Cari Kesalahan
  5. Berkasih Sayang dan Lemah Lembut
  6. Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Kesalahan Ulama
  7. Fenomena Tahdzir, Cela-Mencela Sesama Ahlus Sunnah dan Solusinya
  8. Penutup  : Wasiat Untuk Para Penuntut Ilmu

Tidak diragukan lagi, menjadi kewajiban Ahlus Sunnah di setiap zaman dan di setiap tempat untuk saling bersatu dan saling berkasih sayang di antara mereka, serta saling menolong dalam perkara kebaikan dan takwa.

Akan tetapi, sungguh amat disayangkan, sekarang ini banyak muncul pertentangan dan perpecahan di kalangan Ahlus Sunnah. Sebagian dari mereka sibuk mencela saudaranya sesama Ahlus Sunnah, memprovokasi orang-orang untuk menjauhi, dan terkadang melakukan tindakan boikot terhadapnya. Padahal sikap seperti itu semestinya dialamatkan kepada orang-orang yang bukan Ahlus Sunnah, yaitu kepada orang-orang kafir dan ahli bid’ah yang memusuhi Ahlus Sunnah. Adapun sesama Ahlus Sunnah hendaknya ditumbuhkan sikap saling lemah lembut dan saling berkasih sayang. Kalau umpanya suatu ketika mereka perlu mengingatkan saudaranya yang salah, itupun hendaknya dilakukan dengan cara yang halus dan lembut.

Memperhatikan keadaan yang seperti itu, saya memandang perlu menulis beberapa nasehat untuk mereka. Saya memohon kepada Allah Ta’ala semoga Dia berkenan memberikan manfaat dari kalimat-kalimat yang akan saya sampaikan ini.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/111876-rifqan-ahlassunnah-bi-ahlissunnah.html